Yah, keyakinan itu fenomena yang tidak biasa.
Karena tidak semua orang mampu untuk meyakinkan hatinya terhadap sesuatu.
Apalagi sebagai seorang beriman yakin itu menjadi target terpenting. Saya sebut
itu sebagai keimanan. Keimanan terhadap apa ?? Ya terhadap Sang Maha Kuasa
Allah SWT.
Keyakinan mungkin akan sulit jika terimaginer
dalam bentuk teori, namun dengan mengatahui teori terlebih dahulu kita bisa
paham maksudnya. Ibarat rumah, jika ingin masuk kedalamnya ya dibuka dulu pintunya.
Nah, teori itu adalah pintu. Selebihnya adalah kerja keras untuk tujuan
berikutnya, yaitu terlibat dalam praktek keyakinan.
Saya ambil contoh dari diri saya sendiri. Saat itu
saya mendambakan sekali bisa keluar dari daerah saya tinggal, kota Balikpapan.
Keluar kota dengan tujuan bisa melihat-lihat pemandangan, mengamati
perkembangan dan kebudayaan kota lain, melihat hal-hal yang unik dan
menakjubkan lainnya. Itu hanya terbesit saja di kepala. Tanpa ada harapan yang
lebih, dalam artian untuk mencapai itu harus begini dan begitu. Dan pada
akhirnya itu hanya sebagai pemanis angan-angan saya saja. Karena mana mungkin
saya yang sekarang kerja di perusahaan negara bisa keluar kota dan jalan-jalan
seperti harapan saya itu, ditambah lagi pengeluaran yang cukup besar untuk
biaya transportasi dan akomodasi. Uang dari mana? Sama sekali pesimis dan tak
ada keyakinan. Yah, sekali lagi hanya sebatas angan-angan indah belaka.
Namun, Allah berkehendak lain dengan
angan-angan saya itu. Di tahun 2011 sekitar bulan Februari tepatnya 6 bulan
setelah saya berangan-angan itu. Hal yang tak terduga datang. Seorang kawan
menawari saya berwisata ke Jogja dengan tiket pesawat sebesar Rp 80.000,- saja.
Yah hanya sebesar itu. Saya berfikir dengan pesimis, mana mungkin bisa ke Jogja
dengan harga semurah itu. Sedangkan berangkat dengan kapal saja bisa tembus 300
ribu. Ternyata, ibu kawan saya itu rajin melihat harga tiket pesawat di
internet, kebetulan pada saat itu pesawat Mandala sedang promosi harga tiket.
Kontan dia membeli tiket untuk anaknya yang adalah kawan saya sendiri. Akhirnya saya
beli juga tiket itu pulang-pergi Balikpapan-Jogjakarta dengan total harga 160 ribu. Luar biasa.
Pemikiran saya sedikit berubah saat itu. Yang pada awalnya berfikir pergi
wisata itu tidak mungkin karena membutuhkan banyak biaya, sekarang saya
berfikir pergiwisata itu ternyata murah saja
jika Allah berkehendak.
Semenjak peristiwa itu, angan-angan saya
semakin tinggi karena yakin kepada Allah semuanya bisa dengan jalan yang lebih
mudah dari yang saya bayangkan. Akhirnya saya berangan-angan bisa keluar kota
yang lain, bahkan bisa ke pulau yang lain. Dan ternyata benar, di bulan
September 2011 saya berangkat ke Palembang, Sumatera Selatan. Dan keberangkatan
ini sama sekali tidak mengeluarkan dana sepeserpun, malah saya diberi dana
alias uang saku. Kog bisa? Ya bisa, kan Allah Maha berkehendak, hehe.
Alhamdulillah berangkat ke Palembang itu karena saya ditunjuk untuk mengikuti
English Olimpiade nasional yang di selenggarakan oleh perusahaan saya bekerja. Dan
sekali lagi, keyakinan saya semakin bertambah dari sebelumnya. Bahwa semua bisa
kita raih jika kita yakin penuh harap, doa dan kerja keras untuk mencapainya.
Dari peristiwa itu saya mendapatkan hidayah
berharga, bahwa impian yang kita cita-citakan bisa kita raih tanpa menunggu
kita punya UANG dulu. Jika kita berfikir semua bisa berjalan dengan UANG maka
siap-siap anda tidak akan bisa maju. Namun berfikirlah bahwa Allah bisa
melakukan apapun yang Dia kehendaki asal kita YAKIN dan itu TANPA UANG.
Ajaibnya fenomena yakin ini ternyata berdampak
kelanjutan, artinya setiap peristiwa yang telah terjadi pada saya semakin
membuat saya yakin atas kekuasaan Allah. Dan terbukti di bulan Februari 2012
saya lagi-lagi berangkat ke luar kota untuk menjalakankan diklat dari
perusahaan. Kali ini langsung dua kota yang penasaran saya ingin kunjungi,
yaitu Semarang dan Jakarta. Lagi-lagi tanpa sepeser rupiah pun, malah dapat
rupiah. Hehee... Gak habis disitu loh, seperti saya bilang bahwa fenomena yakin
itu berdampak kelanjutan, semakin yakin semakin tampak keajaibannya. Percaya?
Yakin? Yok kita lanjut ceritanya.
Setelah berangkat ke Semarang dan Jakarta,
fenomena ajaib itu kembali terulang dan
kini waktunya di percepat, yang biasanya berselang lima sampai enam bulan, kini selang dua
minggu setelah itu saya berangkat ke luar negeri. Ya keluar negeri. Ke India,
negara yang terkenal dengan bolywood, tarian, dan wisata Taj mahalnya. Luar
biasa fenomena yakin itu. Sekali lagi sungguh LUAR BIASA. Siapa yang bisa
menyangka tanpa duit sepeserpun bisa keluar kota bahkan keluar negeri. Dan gak
cuma satu negeri lho kawan, saya sempat mampir juga di Malaysia menikmati
liburan selama 2 hari di negara Jiran itu. Tak lupa mampir di Petronas, bahkan sampe
masuk ke dalam Petronasnya dan makan
siang di sana. Asik bener.. hehehe... MasyaAllah dan Alahamdulillah kepada Allah yang
memperkuat keyakinan hambanya dengan meperjalankan saya ke bergai tempat.
Itulah yang saya sebut sebagai FENOMENA
KEYAKINAN.
Wow keren mas, yang penting yakin usaha bisa... ^_^
BalasHapusyakin seyakin yakinnya.. dan jemput sebesar-besarnya usaha...
BalasHapus