Jika ingin merasa hangatnya mentari,
maka sejuk dahulu hati berisi..
Jika jiwa panas membara,
maka hangat itu tak terasa tak dirasa..
-----------000-----------
Manusia mana yang tak ingin dipertuan, tinggal iman yang meletakan membedakan. Ada yang diam dalam tenang, berkata elok berisi. Ada yang tangkas juga cekatan. Manusia beragam sifat dan tabiat. Namun tak berbeda pendapat dalam hal perlakuan, ya... ingin sebaik-baik diperlakukan sebaik-baik dipandangan orang.
Bagi sebagian orang yang keras hatinya, kelam pandangannya, maka sebaik perlakuan manusia padanya bagaikan sebuah luka pada tangan. Dimana jika ia disambut jabat tangan dari sesiapa yang dijumpai, maka jabatan hangat manusia padanya akan dirasa sakit jua.. tak pikir panjang, hati dan fikirannya berkata kalian hendaklah menyakitiku.. Padahal dirinyalah yang sedang sakit sedang luka. Begitulah cerminan hati. Sekirannya tumbuh penyakit pada hatinya.. kebaikan manusia akan dirasa pahit dirasa sakit.
Kebaikan manusia akan dapat kita rasa hangatnya dengan mendahulukan sejuk hati sendiri. Berbaik sangka dan menuduh dengan sebaik-baik tuduhan adalah kesejukannya. Sehingga hati mudah bersyukurnya, tentram dan damai jiwanya.
Like itu. Hehehee
BalasHapussuwun.
HapusDalem banget tulisannya, mas junaidi. :)
BalasHapusbiasa aja mba e..
HapusBerat ini....
BalasHapusKereennn kakak (y)
trimakasih sudah mampir...
HapusUp ... mengena bgt mase 😊
BalasHapusmasih pemula sy bang...
HapusSemangat nge odop nya sayang 😊
BalasHapusSiap sayang.... 😊
HapusEmang btul k, saat bersyukur hati jadi tentram dan damai :)
BalasHapusTran Ran
benar sekali.
Hapus